23 September 2011

Di Sidang Umum PBB, Menlu Tegaskan Perangi Semua Bentuk Diskriminasi



New York - Negara-negara Asia Pasifik menegaskan komitmen untuk memerangi semua bentuk rasisme, diskriminasi dan zenophobia. Perlindungan terhadap para korban tindak ketidaktoleransian haruslah menempati prioritas tinggi di masing-masing negara.

Sikap kolektif tersebut ditegaskan Menlu Marty Natalegawa dalam pernyataan mewakili Kelompok Asia Pasifik pada pertemuan Sidang Majelis Umum PBB untuk memperingati 10 tahun Deklarasi Durban dan Rencana Aksi di New York, seperti rilis yang diterima detikcom, Jumat (23/9/2011).

Deklarasi Durban dan Rencana Aksi disahkan dalam World Conference against Racism, Racial Discrimination, Xenophobia and Related Intolerance di Durban, Afrika Selatan pada 2001 silam. Saat itu, para pemimpin dunia bertekad untuk menghapuskan semua bentuk diskriminasi yang dipandang mencederai kemanusiaan universal.

"Pesan dalam konferensi di Durban tersebut sangat jelas. Perlawanan terhadap diskriminasi adalah perjuangan menegakkan HAM, kewibawaan manusia dan penghapusan kemiskinan," demikian ditekankan Marty dalam sambutannya.

Namun meski upaya bersama dilakukan dalam satu dekade terakhir, kata Menlu, dunia masih menyaksikan pelanggaran rasisme. Karenanya, upaya bersama secara serius dan efektif perlu dilakukan.

"Jika tidak, pelanggaran rasisme yang terjadi dapat memicu kekerasan dan kerusuhan sosial," ujar Marty.

Marty tak lupa mengajak negara-negara PBB untuk memobilisasi kemauan politik dan bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional dan internasional untuk dapat melaksanakan Deklarasi Durban dan Rencana Aksi.

"Dengan tekad bersama, kita akan benar-benar mampu melawan semua bentuk pelanggaran dan diskriminasi di berbagai belahan dunia,” tutur Marty di penghujung pernyataan yang disampaikannya.

Pertemuan Peringatan 10 tahun Deklarasi Durban dan Rencana Aksi tersebut diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Pertemuan oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan dihadiri oleh Para Kepala Pemerintah/Negara, Wapres dan Menlu negara-negara anggota PBB. Selain Menlu RI, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma juga menyampaikan pernyataan pada pertemuan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar