Fungsi Default Gateway
Default gateway fungsinya terutama sebagai pilihan akhir pada proses pemilihan arah/route. Hal ini sudah pernah saya singgung pada artikel saya sebelumnya, namun disini saya ingin menggambarkannya lebih lanjut.
Lokal dan Non-Lokal
Pada Jaringan Lokal (LAN, Local Area Network), umumnya semua perangkat (Komputer/PC, Server, dlsb) terhubung satu sama lainnya dalam satu grup network. Hal ini bisa dilihat dari alamat IP nya yang mirip, yaitu misalnya: 192.168.1.1, 192.168.1.5, 192.168.1.77, dst, dimana semuanya menjadi satu grup IP 192.168.1.x. Karena pengelompokan ini, semua perangkat di satu LAN akan bisa berbicara satu dengan yang lainnya secara langsung.
Di tempat lain tentu saja ada Jaringan/LAN lain, yang menggunakan grup IP berbeda, misalnya: grup dengan IP 192.168.20.x, 192.168.111.x, dst. Grup-grup ini, karena berbeda pengelompokannya (berbeda grup IP dengan 192.168.1.x), dianggap sebagai Non-Lokal atau kadang juga disebut sebagai Jaringan Jauh (Remote Network).
Jaringan Lokal (LAN) dan Non-Lokal (Remote) tidak bisa secara langsung berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Untuk dapat berkomunikasi dengan grup yang berbeda, dibutuhkan 'sesuatu' yang bisa 'menjembatani' atau 'menghubungkan' antar grup-grup tersebut.
Analoginya, apabila ada grup orang Inggris dan grup orang Perancis, maka supaya kedua grup tersebut bisa ngobrol dengan yang lainnya dibutuhkan seseorang yang bisa berbicara Inggris dan Perancis. 'Seseorang' tersebut otomatis menjadi anggota dari grup Inggris dan grup Perancis, dan bertindak sebagai 'penghubung' antar kedua grup.
'Penghubung' inilah yang disebut dengan Gateway
Gateway, LAN, dan WAN
Suatu LAN terhubung dengan LAN-LAN lainnya secara luas sehingga menjadi WAN / Wide Area Network. Karena banyaknya sambungan dari suatu LAN ke LAN yang lain, maka fungsi dari Gateway adalah untuk menentukan sambungan/jalur mana yang akan dipakai agar dapat sampai ke tujuan.
Analoginya, apabila sebuah Jaringan LAN adalah sama dengan suatu Kota, maka saat Kota-Kota di suatu negara dihubungkan dapat disebut sebagai Jaringan WAN di negara tersebut. Bahkan, saat semua negara di Bumi dihubungkan satu dengan yang lainnya, bisa dilihat sebagai bentuk Jaringan Internet.
Masih menggunakan analogi, karena si A adalah penduduk kota (misalnya) Jakarta, maka si A (harusnya) tahu kondisi kota Jakarta, dan bisa jalan-jalan dari satu tempat ke tempat lainnya di Jakarta secara langsung. Namun suatu hari, si A ingin pergi ke kota lain yaitu (misalnya) Bandung. Untuk menuju ke Bandung, maka si A akan dihadapkan pada pilihan 'lewat jalur yang mana'. Pilihan-pilihan ini adalah setara dengan pilihan-pilihan Gateway pada LAN. Dan setelah menetapkan pilihan (misalnya) melalui jalan Tol Cipularang, maka si A akan keluar dari Jakarta, melewati rute Cipularang, dan akhirnya sampai ke Bandung. Rute Cipularang ini adalah setara dengan sambungan WAN.
Jadi, pada LAN 'Jakarta', saat komputer 'A' tadi ingin berbicara ke LAN 'Bandung', maka komputer 'A' tadi harus memilih Gateway-Gateway yang tersedia, yang menghubungkan antara LAN 'Jakarta' dan LAN 'Bandung'. Gateway di 'Jakarta' terhubung dengan Gateway di 'Bandung' yang membentuk suatu Jaringan WAN.
Definisi singkatnya: LAN / Local Area Network adalah kumpulan perangkat yang terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan lokal. WAN / Wide Area Network adalah kumpulan LAN yang terhubung satu sama lain.
Gateway dan Default Gateway
Bila Gateway adalah 'pintu keluar' untuk suatu tujuan yang jelas, bagaimana dengan tujuan yang 'tidak jelas'?
Bayangkan dengan Analogi berikut. Bila si A bisa memilih jalur dari Jakarta ke Bandung lewat jalur yang mana, apakah si A bisa memilih jalur apabila ingin pergi dari Jakarta ke Jerman? Sama juga hal nya, saat komputer 'A' dari LAN 'Jakarta' ingin menuju ke LAN 'Jerman' yang terhubung melalui Internet, Gateway mana yang harus dipilih? Disinilah gunanya Default Gateway.
Default Gateway adalah pilihan 'Default' yang berarti 'Pilihan terakhir, kalau sudah tidak ada pilihan yang lain lagi'. Pada saat komputer 'A' tidak bisa memilih Gateway nya, maka 'A' akan mempercayakan arahnya kepada Default Gateway.
Lalu, apakah Default Gateway akan tahu arahnya? Biasanya sih, tidak. Tapi, suatu Default Gateway akan mengarah ke tempat/LAN lain yang juga ada Default Gateway nya. Dengan harapan bahwa LAN lain tersebut tahu arahnya, maka si 'A' akan dibawa kesana, dan terhubung dengan Default Gateway disana. Dan hal ini berlanjut terus sampai saat si 'A' tiba di LAN yang tahu jalannya dan mengarahkan ke Gateway yang benar.
Jadi, Default Gateway adalah sarana terakhir untuk mengarah ke LAN lain, dengan harapan LAN lain tersebut tahu Gateway yang sebenarnya.
Ada kalanya suatu alamat tujuan tidak bisa tercapai, entah karena semua LAN tidak punya Gateway menuju LAN tersebut, atau memang LAN tersebut sedang bermasalah/putus koneksinya. Kalau ini yang terjadi, maka sistem 'perjalanan' akan menyerah, dan membatalkan sambungan ke LAN tujuan. Hal ini sering terjadi dengan pesan "Not Found" atau "Timed Out". Jadi jangan berpikiran bahwa dengan adanya Default Gateway maka si 'A' akan di ping-pong (looping) selamanya, tapi ada sistem yang menghindari hal tersebut. Sistemnya antara lain dengan memberlakukan maksimum waktu ("setelah xdetik maka dibatalkan") atau juga memberlakukan maksimum jarak ("setelah melewati x gateway maka dibatalkan").
Perangkat Gateway
Gateway (dan Default Gateway) adalah penghubung antar LAN. Untuk menghubungkan LAN-LAN yang berbeda, dibutuhkan suatu perangkat yang dinamakan Router. Router bisa menghubungkan LAN dengan LAN lain, karena Router mengerti sistem pengalamatan dari IP (dan Subnet Mask). Perangkat LAN sendiri biasanya menggunakan Hub atau Switch yang menghubungkan Komputer dengan Komputer lain, dan fungsinya lebih kepada 'meneruskan' pesan, bukan 'mengarahkan' pesan. Oleh sebab itu, LAN (dan Hub/Switch) tidak bisa berkomunikasi langsung dengan LAN yang lain tanpa bantuan Router.
Melihat Gateway
Apabila anda tertarik untuk mengetahui proses 'perjalanan' dari suatu pesan, antara diri anda ke tempat tujuan, bisa menggunakan utility tracert. Perintahnya adalah tracert <namatujuan>. Contoh penggunaannya, misalnya dari lokasi saya ingin mengetahui jalur yang digunakan untuk mencapai situs ini, adalah:
C:\>tracert gitudeh.com
Tracing route to gitudeh.com [203.211.135.128]
over a maximum of 30 hops:
1 13 ms 15 ms 14 ms 172.19.12.254
2 30 ms 10 ms 17 ms 202.91.43.182
3 47 ms 21 ms 27 ms 202.91.43.168
4 46 ms 31 ms 23 ms 203.208.190.1
5 27 ms 23 ms 41 ms ge-1-1-6-0.sngtp-dr2.ix.singtel.com [203.208.182.1]
6 28 ms 26 ms 21 ms 203.208.191.126
7 29 ms 39 ms 25 ms ge-cr01-sng-qala.com.sg [203.211.159.20]
8 40 ms 22 ms 36 ms kasuari2.sgcentos.com [203.211.135.128]
Trace complete.
Disini nampak bahwa dari komputer saya (di IP 172.19.12.1) akan melewati Default Gateway dari LAN saya (172.19.12.x) yaitu IP 172.19.12.254, yang kemudian dilanjutkan ke Gateway lain, dan seterusnya, hingga akhirnya sampai di IP dari situs ini. Pesan over a maximum of 30 hops adalah pembatas/limit supaya proses sambungan saya tidak looping selamanya, tapi dibatasi maksimum 30 Gateway/Router. Tulisan xx ms menandakan berapadelay yang terjadi di Gateway/Router tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar