20 Maret 2012
Plasenta Previa, Apa Harus Ibu Hamil Lakukan?
Nurani ( 37 tahun) kemarin pagi datang ke ruang bersalin dengan wajah muram. Lho ada apa?
Dokter kandungan menjelaskan saat periksa USG bahwa ibu Nurani hamil dengan Plasenta previa. Sehingga bayinya tidak bisa dilahirkan secara normal alami hanya bisa melalui operasi Caesar.
” Tidak ada jalan lain ya bu Bidan, masa harus operasi sih? tanya bu Nur dengan wajah muram.
“Iya bu Nur, memang hanya bisa dilahirkan dengan cara Sectio Caesar” jawab Bidan.
“Kalau diputar dengan pijat, posisi ari - arinya bisa geser tidak tidak ya bu? atau kalau saya rajin jalan apakah bisa kemungkinan membantu posisi kepala bayi saya bisa masuk?”tanya bu Nur lagi.
“Tentu tidak bisa bu Nur. Bila hamil dengan plasenta previa tidak boleh dilakukan rangsangan apapun, geseran posisi sedikit saja maka bisa berakibat perdarahan yang fatal bu” jawab bu bidan.
” Saya masih belum paham bu bidan, apa plasenta previa itu penyakit pada ari - ari atau tumor atau apa? Memang dokter sudah jelaskan tapi saya masih tetap bingung” kata bu Nur sedih.
Mari pahami apa itu Plasenta previa.
Plasenta atau disebut juga ari-ari seperti pada gambar di bawah ini adalah tempat dimana bayi bertumbuh dan berkembang di dalam rahim. Plasenta inilah yang membungkus bayi agar aman. Fungsinya sebagai tempat penyalur zat makanan, oksigen dan sebagai perlindungan dari benturan, kuman atau penyakit yang mengancam janin. Plasenta seharusnya tertanam di bagian atas rahim. Tetapi pada kasus Plasenta previa, plasenta tertanam atau berimplantasi di bagian bawah rahim. Keadaan ini akan menghalangi jalan lahir untuk bayi.
http://friska11.wordpress.com/2011/09/03/plasenta-previa/
Dalam teori kebidanan disebutkan bahwa plasenta previa berdasarkan tempat tertanamnya plasenta, berada pada tiga lokasi sekitar segmen bawah rahim dan menutupi kanalis servikalis . Ada tiga lokasi plasenta previa yakni plasenta menutupi total jalan lahir ( plasenta previa totalis ), menutupi sebagian jalan lahir( plasenta previa partialis ) atau hanya tertanam sekitar pinggir dari bagian bawah rahim.
http://afiedz.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan_09.html
Apa saja faktor penyebab terjadinya plasenta previa?
Penyebab langsung dari plasenta previa memang tidak ada namun dari berbagai sumber medis kebidanan disebutkan faktor -faktor yang mendukung terjadinya plasenta previa ini antara lain faktor usia, pada usia muda rahim belum sempurna terutama pada lapisan endometriumnya, usia diatas 35 tahun keadaan rahim ( endometrium ) sudah mulai kurang subur, Riwayat persalinan yang sering hamil dengan jarak yang dekat antara kehamilan, keadaan rahim, bekas kuret, bekas operasi pada rahim, keadaan kurang gisi.
Plasenta ini tidak kecil, diameternya sekitar 20 cm saat sudah keluar dari rahim,beratnya sekitar 500 - 1000 gram dan penuh berisi pembuluh darah juga jaringan dan selaput. Pembuluh darah ini yang sangat peka dengan rangsangan, terutama saat kehamilan memasuki usia 7 bulan
Apa tandanya bahwa seorang ibu hamil mengalami Plasenta previa?
Ibu hamil mengalami perdarahan pada usia kehamilan 7 bulan ke atas, perdarahan pada kehamilan dengan Plasenta previa tidak disertai rasa nyeri pada perut, terjadi sewaktu -waktu terutama saat melakukan aktifitas. Semakin tua usia kehamilan maka bagian bawah rahim semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen bawah rahim mengalami perubahan menyesuaikan usia kehamilan. Akibatnya plasenta ini bisa lepas sedikit demi sedikit sebelum waktunya melahirkan.
Nah karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini maka timbul perdarahan. Perdarahan ini dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga menimbulkan kadar hemoglobine ibu menurun (anemia). Pada plasenta previa ini seringkali terjadi juga kelainan posisi janin dalam rahim, misalnya letak melintang dan sungsang karena bagian kepala janin terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul.
Bagaimana dokter menentukan bahwa perdarahan pada kehamilan tersebut adalah karena plasenta previa?
Caranya dengan cara USG kandungan. Pemeriksaan Ultrasonografi ini tidak berbahaya untuk janin
Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa?
1. Bed rest atau tirah baring total
saat mengalami perdarahan aktif. Tujuannya agar membantu menghentikan proses pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit sebelum waktunya. Dengan istirahat total baring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam kondisi istirahat (relaksasi). Tak jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar masuk rumah sakit beberapa kali karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering jalan dan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi. Sebenarnya dengan banyak istirahat saja di rumah bila patuh sudah cukup membantu relaksasi otot rahim.
2. Mencegah bayi terlahir prematur
Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram pada perut ibu hamil.
Bila terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil dengan plasenta previa harus segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya kehamilan akan dipantau secara ketat, baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan ibu. Pada kasus plasenta previa yang belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, terpaksa bayi dilahirkan sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk kematangan fungsi paru -paru bayi saat pertama kali bernafas. Bila masih paru - paru belum bisa mengembang sempurna, dapat terjadi kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu tidak perlu cemas dengan keadaan masa transisi bayi. Dokter kandungan akan mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir dan tindakan pertolongan segera setelah lahir pada bayi prematur.
3. Memperhatikan Kebutuhan Gisi Ibu hamil
Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah sekali mengalami penurunan kadar Hemoglobine dalam darah akibat perdarahan tersebut. Perbanyak makanan dari sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, daun singkong, sawi . Lauk pauk telur, ikan, tahu, tempe dan daging. Minum susu untuk menambah daya tahan tubuh. Buah - buahan segar juga air putih yang cukup selama kehamilan.
4. Persiapan mental.
Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami istirahat total di rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan dengan pasrah dan doa. Apapun yang terjadi tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit dengan hal yang menghibur, misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar musik dan membaca buku- buku perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu selama masa perawatan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang akan merangsang kontraksi rahim atau kram pada perut. Suami juga memberi dukungan mental pada istri selama masa perawatan.
5. Persiapan biaya
Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka jelas cara satu -satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi Sectio Casarea. Persiapkan biaya sebaiknya sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta previa, juga perkiraan bila bayi terlahir prematur. Persiapan ini bisa dengan menabung, mengikuti Jampersal, Asuransi kesehatan dan Jaminan kesehatan dari Kantor.
Bila ibu hamil dengan plasenta previa dirawat di rumah sakit, apa saja yang dilakukan?
Ibu hamil dengan plasenta previa dengan perdarahan yang sedikit demi sedikit dan kondisi jantung janin masih baik, ibu akan dirawat untuk bedrest atau tirah baring total. Semua kebutuhan mandi dan kebersihan diri akan dibantu oleh bidan dan perawat. Ibu hamil tidak boleh turun dari tempat tidur sementara waktu hingga diijinkan oleh dokter. Pemasangan infus adakalanya dibutuhkan untuk memasukkan obat - obat menghentikan perdarahan maupun kontraksi. Pemberian obat bisa melalui obat minum berupa injeksi ( suntikan ), seperti obat penguat kandungan, obat untuk mematangkan paru - paru janin, maupun obat tablet berupa vitamin tambah darah dan obat anti perdarahan. Pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai prosedur setiap rumah sakit tempat dirawat.
Bila ibu hamil dengan plasenta previa perdarahan banyak di rumah apa yang harus dilakukan?
Persiapan transportasi yang segera ke rumah sakit
Persiapan siapa donor darah yang akan membantu bila sewaktu waktu darurat dibutuhkan
Mengupayakan ibu tetap tenang, baring tanpa bantal, posisi kaki ditinggikan ganjal dengan bantal
Bila perdarahan banyak jangan mencari rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk bantuan pertama lalu bisa dirujuk jika keadaan ibu dan bayi memungkinkan
Salam hangat
Semoga bermanfaat
Bidan Romana Tari
Foto diunduh dari Google
refrense by : http://kesehatan.kompasiana.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar